Books Review: Unsinkable Abby  

More people have flown into outer space than have sailed solo around the globe. It is a challenge so immense that many have died trying, and all have been pushed beyond every physical, emotional, psychological, and spiritual limit. In Unsinkable, readers follow Abby Sunderland into those depths. This biography delivers a gripping and evocative firsthand account that starts prior to her departure and travels through her daring (and sometimes near-death) encounters on the open sea, culminating with her dramatic rescue in the remotest corner of the Indian Ocean and the media explosion that happened upon her safe return to dry land.

Abby's tripAlong the way, readers discover what it means to boldly face any challenge, to strive after something great, and to plumb the depths of faith, fear, and desperation only to emerge changed, renewed, and emboldened. In this day and age when the most productive thing a teenager may do is play videogames, Abby's ambition and tenacity is a real-life parable of what can happen when we choose to exceed our own limits, embrace faith, and strive after what all the naysayers say is impossible.

Unsinkable

Greenpeace: Adidas Free Toxic  

Clothing and the global toxic cycle [GREENPEACE INFOGRAPHIC]
Copied from Greenpeace's blog: Adidas needs to earn its stripes by championing a toxic-free future

The Dirty Truth About Coal | Beyond Coal  


Siapa bilang Amerika itu aman" saja.
Siapa bilang negara Amerika tidak punya masalah.
Siapa bilang si negara adidaya itu takpunya maslah kesehatan.
Siapa bilang si negara superpower itu tak krisis energi.

Sesungguhnya Amerika itu tak beda jauh dari negri kita tercinta, Indonesia. Mereka juga mengalami hal yang sama dalam masalah lingkungan, energi dan kesehatan.Amerika juga sama seperti kita punya masalah besar dalam hal polusi dan gas rumah kaca. bahkan Amerika adalah negara penghasil polutan terbesar didunia. makanya sejak tahun 2007 Dunia sepakat untuk membuat sebuah sistem perdagangan karbon dunia. Dan Amerika adalh negara yang menolaknya. Karena apa? Karena ia tahu jika ia ikut serta dalam sistem ini, ia harus mengucurkan jutaan US Dollar untuk Polutan yang ia hasilkan.
Masalah besar di Amerika terjadi karena negara ini juga menggantungkan hidupnya pada energi kotor Batubara. Yang mengakibatkan dampak" serupa seperti apa yang kita rasakan di Indonesia. Betapa hebatnya dampak negatif batubara telah dirasakan global di seluruh dunia. bukan hanya negara tropis, melainkan sampai arktik dan antartika. kepulan asap menutupi pernukaan bumi menghadiahkan debu kotor yang menyerang sistem pernapasan makhluk hidup. membunuh umat secara perlahan dengan memutus siklus pangan dari pertanian, peternakan dan perikanan. Pengacaukan rantai kehidupan. Inilah fakta mengenai Batubara sebenarnya. CLick This >>>The Dirty Truth About Coal | Beyond Coal<<<


"I can’t understand why there aren't rings of young people blocking bulldozers and preventing them from constructing coal-fired power plants." Noble Peace Prize Winner Al Gore

Pembodohan publik via media massa  

Hello readers!!!


Ada yang udah tau mengenai batubara?
Ada yang tahu tentang pertambangan?
Ada yang tahu PT. ADARO?
Ada yang Tahu tentang PLTU?
Ya. Mungkin banyak dari kita mengenal hal itu semua. tapi darimana kita tau mengenai itu semua?
banyak informasi yang mungkin bisa kita dapat. dari media cetak, televisi, radio dan bahkan internet.
tapi tidak semua yang disampaikan itu berita benar. banyak pula berita yang menyimpang dari realita contohnya seperti ini. silakan klik ini dan baca artikelnya : ePaper :.
Menurut saya link tersebut adalah link yang menjurus pada sebuah perusahaan yang mampu membayar media ini dengan harga yang fantastis.
karena apa?
coba kita lihat. 4 halaman yang ditampilkan semuanya menjunjung tinggi suatu perusahaan yang dengan bangganya memperlihatkan betapa kayanya dan betapa arifnya perusahaan mereka.
Apa kita sebagai pembaca bisa mencerna ini sebagai suatu pencerdasan atau pembodohan.
ya mungkin apa yang dilakukan oleh media ini adalah benar. karena jelas untuk menjalankan roda finansial, mereka butuh dana yang besar dan perusahaan ini mampu membayar mereka dan sebagai gantinya mereka harus mengorbitkan berita" kebohongan ini.

Pekan penuh makna  

Hari ini! ya. Hari ini adalah hari pertama dalam sebuah pecan. Hari yang merupakan hari tersibuk bagi orang kantoran yang mencari nafkah. Hari dimana orang banyak yang membencinya. Karena apa? Mungkin karena hari sebelumnya adalah hari libur. Hari ini adalah hari awal untuk semua hoki, keberuntungan, hadiah atau apapun itu jatuh kepada saya sepekan kedepan.


Hari pertama, Senin
2 hari sebelumnya saya buka bersama teman” organisasi. Saya mendapat ajakan untuk pergi keluar kota u/ melakukan semacam aksi kampanye lingkungan. Yang akan berangkat pada selasa malam. Untuk itu saya harus meminta izin ke manajemen perusahaan saya hari ini. sesuai prosedur, yang harus saya lakukan untuk meminta izin adalah melalui senior, Unit Manager, dan HRD. NAmun ini tak kan mudah. Dan saya berniat untuk langsung memminta izin ke Boss A.K.A DIRUT kantor ini. masuk jam makan siang gw mulai ragu, grogi dan semangat bercampur aduk. Akhirnya semangat lah yang memenangkan jiwa dan jasad gw untuk melangkah menghadap beliau. Setelah gw bercerita mengenai kuliah saya kedepannya say amulai masuk ke topic mengenai project yang sedang ia jalankan yang juga berhubungan denagn masalah lingkungan. Setelah diskusi panjang lebar, debat meracau, akhirnya ia memperbolehkan saya pergi dengan catatan saya harus izin juga ke UM dan GM saya. Sebuah tonggak awal keberhasilan mulai didirikan. Sore hari GM mengajak team saya untuk meeting. Entah agenda apa yang akan dibahas. Namun, menurut saya ini akan membahas perubahan formasi dalam team saya. Ya, benar saja, meeting hari ini adalah membahas tentang formasi team saya. Dan yang paling mengejutkan adalah saya dipercaya untuk handle season Winter sendirian. Wow sebuah tantangan baru yang membuat saya semakin tertarik pada perusahaan ini, Alhamdulillah.

Hari kedua, Selasa
Sama seperti kemarin, karena season ini saya masih mulai development untuk kain, dan ini masih dipegang langsung sama UM saya. Ketika saya berjalan dari bawah ke atas, otomatis saya akan melewati lantai 3 yang berarti ruangan bos, dan benar saja ketika gw melewati lantai itu gw berhadapan dengan si boss dan langsung saja saya diajak untuk berbicara di ruangannya. Seketika itu juga boss gw yang ganteng itu langsung menjelaskan maksudnya yang membuat saya semakin tersenyum. Karena apa, karena dia meminta saya untuk menjadi anak buahya kedepannya menghandle project yang sedang ia jalankan. Karena menurut ia idealisme saya tentang lingkungan hidup bisa menjadi sebuah sense dalam produk nya. Alhamdulillah. Malam hari ny saya langsung meluncur menuju kantor tempat berkumpul dan langsung melaju malam itu juga.

Hari ketiga, Rabu
Setelah perjalanan panjang dari Jakarta menuju Batang. Sampailah saya di rumah mas Handoko yang juga markas Omah tani dan juga organisasi kerakyatan lain yang berada di kota batang. Mas Handoko adalah seorang pengacara yang sering menangan masalah sengketa tanah dan perceraian. Dan omah tani adalah semacam serikat tani, nelayan,buruh dan berbagai elemen rakyat Batang. Sampai di rumah ini saya langsung merebahkan diri di kamar yang telah disediakan Mas handoko. Sore hari ia mengajak Arif(Juru kampanye Greenpeace untuk Energi) ke pertemuan Ormas NU Batang dan setelah itu ia berjanji akan mengajak ke kampung nelayan Roban. Di Pertemuan NU ini agenda nya adalah diskusi lintas agama dan kebetulan mas Handoko menjadi pembicara disini bersama ketua KPU Batang. Dengan lugas mas Handoko menjawab pertanyaan” yang diajukan oleh warga Batang yang hadir disini. Dan acara ini ditutup oleh buka bersama. Setelah itu kitapun pergi menuju kampong nelayan roban seperti yang telah dijanjikan mas Handoko. Jalan gelap melewati hutan dan perkebunan rakyat membuat hati agak menciut ditambah lagi roban ini dikenal sebagai sarangnya preman. Tapi disini gw ditemani sama penginspirasi gw dialah ytang membawa gw kembali untuk melakukan ini semua. Sampai kita di Kampung nelayan roban kita masih harus naik kapal untuk menyebrang ke kampong nelayan tersebut. Disan kita disuguhi oleh berbagai macam hasil tangkapan laut mulai dari Kerang yang konon harganya bisa mencapai 120.000/kg sampai sotong yang dimasak langsung bercampur dengan tinta nya. Ga tau apa jadinya kalau PLTU jadi dibangun, yang pasti gw ga akan pernah ngerasain ini semua lagi. Setelah advokasi dari mas Handoko dan Arif ke rakyat nelayan. Kita pulang menggunakan kapal penyebrang itu lagi. Dan gw mendapat ide untuk mengungkapan sesuatu kepada inspirator gw. Dalam waktu kurang lebih 3 manit, diatasa kapal yang sedang berjalan gw langsung mengungkapakan apa yang gw rasa. Dan tanpa basa basi ia pun langsung meng”iya”kan. Ya. 3 menit untuk selamanya di atas kapal yang sedang bergerak menyatukan 2 hati pemberontak, melebur kan jiwa seorang inspirator dan petualang, menjadikan sebuah senyawa alami yang akan merubah dunia khusunya Indonesia.
Selama sepekan kedepan gw menghabiskan waktu bersamanya memperjuangkan hak” rakyat, menghujat penguasa, memberontak pengusaha, beradu argument, bertukar filosofi, berdebat dan bertualang.

Ya. Dia orang yang gw cari orang yang mampu menjadi MUSUH dalam berDEBAT, menjadi GURU dalam DISKUSI dan menjadi KAWAN dalam berPETUALANG.