Pekan penuh makna  

Hari ini! ya. Hari ini adalah hari pertama dalam sebuah pecan. Hari yang merupakan hari tersibuk bagi orang kantoran yang mencari nafkah. Hari dimana orang banyak yang membencinya. Karena apa? Mungkin karena hari sebelumnya adalah hari libur. Hari ini adalah hari awal untuk semua hoki, keberuntungan, hadiah atau apapun itu jatuh kepada saya sepekan kedepan.


Hari pertama, Senin
2 hari sebelumnya saya buka bersama teman” organisasi. Saya mendapat ajakan untuk pergi keluar kota u/ melakukan semacam aksi kampanye lingkungan. Yang akan berangkat pada selasa malam. Untuk itu saya harus meminta izin ke manajemen perusahaan saya hari ini. sesuai prosedur, yang harus saya lakukan untuk meminta izin adalah melalui senior, Unit Manager, dan HRD. NAmun ini tak kan mudah. Dan saya berniat untuk langsung memminta izin ke Boss A.K.A DIRUT kantor ini. masuk jam makan siang gw mulai ragu, grogi dan semangat bercampur aduk. Akhirnya semangat lah yang memenangkan jiwa dan jasad gw untuk melangkah menghadap beliau. Setelah gw bercerita mengenai kuliah saya kedepannya say amulai masuk ke topic mengenai project yang sedang ia jalankan yang juga berhubungan denagn masalah lingkungan. Setelah diskusi panjang lebar, debat meracau, akhirnya ia memperbolehkan saya pergi dengan catatan saya harus izin juga ke UM dan GM saya. Sebuah tonggak awal keberhasilan mulai didirikan. Sore hari GM mengajak team saya untuk meeting. Entah agenda apa yang akan dibahas. Namun, menurut saya ini akan membahas perubahan formasi dalam team saya. Ya, benar saja, meeting hari ini adalah membahas tentang formasi team saya. Dan yang paling mengejutkan adalah saya dipercaya untuk handle season Winter sendirian. Wow sebuah tantangan baru yang membuat saya semakin tertarik pada perusahaan ini, Alhamdulillah.

Hari kedua, Selasa
Sama seperti kemarin, karena season ini saya masih mulai development untuk kain, dan ini masih dipegang langsung sama UM saya. Ketika saya berjalan dari bawah ke atas, otomatis saya akan melewati lantai 3 yang berarti ruangan bos, dan benar saja ketika gw melewati lantai itu gw berhadapan dengan si boss dan langsung saja saya diajak untuk berbicara di ruangannya. Seketika itu juga boss gw yang ganteng itu langsung menjelaskan maksudnya yang membuat saya semakin tersenyum. Karena apa, karena dia meminta saya untuk menjadi anak buahya kedepannya menghandle project yang sedang ia jalankan. Karena menurut ia idealisme saya tentang lingkungan hidup bisa menjadi sebuah sense dalam produk nya. Alhamdulillah. Malam hari ny saya langsung meluncur menuju kantor tempat berkumpul dan langsung melaju malam itu juga.

Hari ketiga, Rabu
Setelah perjalanan panjang dari Jakarta menuju Batang. Sampailah saya di rumah mas Handoko yang juga markas Omah tani dan juga organisasi kerakyatan lain yang berada di kota batang. Mas Handoko adalah seorang pengacara yang sering menangan masalah sengketa tanah dan perceraian. Dan omah tani adalah semacam serikat tani, nelayan,buruh dan berbagai elemen rakyat Batang. Sampai di rumah ini saya langsung merebahkan diri di kamar yang telah disediakan Mas handoko. Sore hari ia mengajak Arif(Juru kampanye Greenpeace untuk Energi) ke pertemuan Ormas NU Batang dan setelah itu ia berjanji akan mengajak ke kampung nelayan Roban. Di Pertemuan NU ini agenda nya adalah diskusi lintas agama dan kebetulan mas Handoko menjadi pembicara disini bersama ketua KPU Batang. Dengan lugas mas Handoko menjawab pertanyaan” yang diajukan oleh warga Batang yang hadir disini. Dan acara ini ditutup oleh buka bersama. Setelah itu kitapun pergi menuju kampong nelayan roban seperti yang telah dijanjikan mas Handoko. Jalan gelap melewati hutan dan perkebunan rakyat membuat hati agak menciut ditambah lagi roban ini dikenal sebagai sarangnya preman. Tapi disini gw ditemani sama penginspirasi gw dialah ytang membawa gw kembali untuk melakukan ini semua. Sampai kita di Kampung nelayan roban kita masih harus naik kapal untuk menyebrang ke kampong nelayan tersebut. Disan kita disuguhi oleh berbagai macam hasil tangkapan laut mulai dari Kerang yang konon harganya bisa mencapai 120.000/kg sampai sotong yang dimasak langsung bercampur dengan tinta nya. Ga tau apa jadinya kalau PLTU jadi dibangun, yang pasti gw ga akan pernah ngerasain ini semua lagi. Setelah advokasi dari mas Handoko dan Arif ke rakyat nelayan. Kita pulang menggunakan kapal penyebrang itu lagi. Dan gw mendapat ide untuk mengungkapan sesuatu kepada inspirator gw. Dalam waktu kurang lebih 3 manit, diatasa kapal yang sedang berjalan gw langsung mengungkapakan apa yang gw rasa. Dan tanpa basa basi ia pun langsung meng”iya”kan. Ya. 3 menit untuk selamanya di atas kapal yang sedang bergerak menyatukan 2 hati pemberontak, melebur kan jiwa seorang inspirator dan petualang, menjadikan sebuah senyawa alami yang akan merubah dunia khusunya Indonesia.
Selama sepekan kedepan gw menghabiskan waktu bersamanya memperjuangkan hak” rakyat, menghujat penguasa, memberontak pengusaha, beradu argument, bertukar filosofi, berdebat dan bertualang.

Ya. Dia orang yang gw cari orang yang mampu menjadi MUSUH dalam berDEBAT, menjadi GURU dalam DISKUSI dan menjadi KAWAN dalam berPETUALANG.


This entry was posted on 8/23/2011 01:33:00 PM and is filed under , , , . You can leave a response and follow any responses to this entry through the Subscribe to: Post Comments (Atom) .

0 Kritik